Jumat, 28 Oktober 2016

TUGAS SOSIAL DASAR 1


Nama : Sulistyo Aji Wibowo
NPM  : 57416176
Kelas : 1IA20
  • Pengertian Sosial Dasar

Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik- buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting atau tidak penting.
Dalam kenyataannya orang dapat saja mengembangkan perasaannya sendiri yang mungkin saja berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat. Kenyataan ini melahirkan adanya nilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai orang-perorangan yang mungkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain, tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan. Adapun nilai-nilai yang dianut oleh sebagian warga masyarakat dinamakan nilai sosial.


Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap burukindah atau tidak indah, dan benar atau salah.



Selain itu pengertian sosial dasar juga dikemukakan oleh beberapa ahli berikut :
  1. Kimball Young : Menurut Kimball Young, pengertian nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
    Kimball Young
  2. Robert M. Z. Lawang : Menurut Robert M. Z. Lawang, pengertian nilai sosial adalah nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai itu. 
    Robert M. Z. Lawang
  3. A. W. Green :  Menurut A. W. Green, pengertian nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung diserta emosi terhadap objek, ide, dan individu. 
    A. W. Green
  4. Claudia Wood : Menurut Claudia Wood, pengertian nilai sosial adalah merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Ciri - Ciri Nilai Sosial Dasar .
Nilai – nilai sosial yang ada di masyarakat memiliki ciri – ciri yang dapat kita ketahui. Adapun ciri – ciri dari nilai sosial adalah sebagai berikut:
1. Nilai sosial diterapkan melalui proses interaksi antar sesama manusia yang dilakukan secara berkesinambungan .
2. Nilai sosial ditanamkan melalui proses pemebelajaran di dalam kehidupan. Proses pembelajaran tersebut adalah sosialisasi, enkulturasi, dan difusi. Misalnya, nilai untuk menghargai sebuah persahabatan dipelajari dari pergaulan dengan teman, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3. Nilai – nilai sosial dapat menjadi ukuran dari sebuah peraturan sosial yang turut mengarahkan individu untuk berperilaku yang baik. Contohnya, nilai sosial dalam menghargai antrean menjadi aturan yang harus dikuti sekaligus menjadi ukuran ketertiban seseorang.
4. Setiap kelompok masyarakat memiliki nilai – nilai sosial yang berbeda – beda, bergantung dengan kondisi sosial dan geografisnya. Contohnya masyarakat Jepang sangat menghargai budaya malu, sehingga mereka rela mengakhiri hidupnya daripada hidup menanggung malu. Hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia yang terkadang tidak memiliki rasa malu ketika berbuat salah.
5. Nilai sosila memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap perilaku manusia. Misalnya, nilai yang menganggap uang adalah sumber kebahagian membuat manusia untuk mengumpulkan uang sebanyak – banyaknya.
6. Nilai sosial dapat mempengaruhi sikap individu dalam bermasyarakat. Contohnya, nilai – nilai yang lebih mengutamakan kebersamaan akan menghasilakan individu – individu yang memiliki tenggang rasa yang tinggi.

Untuk lebih mengenal mengenai nilai sosial, berikut dikemukakan beberapa ciri tentang nilai sosial yang dikemukakan oleh Huky sebagai berikut :
  • Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
  • Nilai sosial diimbaskan. Nilai dapat diteruskan dan diimbaskan dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain melalui berbagai macam proses sosial seperti kontak sosial, komunikasi, interaksi, difusi, adaptasi, adopsi, akulturasi maupun asimilasi.
  • Nilai dipelajari. Nilai diperoleh, dicapai dan dijadikan milik diri melalui proses belajar, yakni sosialisasi yang berlangsung sejak masa kanak-kanak dalam keluarga.
  • Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai yang disetujui dan yang telah diterima secara sosial itu menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi, kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan.
  • Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak di mana terdapat konsensus sosial tentang h&rga relatif dari objek dalam masyarakat. Nilai-nilai sosial secara konseptual merupakan abstraksi dari unsur-unsur nilai dan bermacam-macam objek di dalam masyarakat.
  • Nilai-nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan membentuk pola-pola dan sistem nilai dalam masyarakat. Dalam hal ini apabila tidak terjadi keharmonisan jalinan integral dari nilai-nilai akan timbul problema sosial dalam masyarakat.
  • Sistem-sistem nilai beragam bentuknya antara
    kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sesuai dengan penilaian yang diperlihatkan oleh setiap kebudayaan terhadap bentuk-bentuk kegiatan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, keanekaragaman kebudayaan dengan bentuk dan fungsi yang saling berbeda, menghasilkan sistem nilai yang berbeda pula.
  • Nilai selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada, sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
  • Masing-masing nilai dapat mempuny^i pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan.
  • Nilai-nilai juga melibatkan emosi atau perasaan.
  • Nilai-nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat secara positif maupun negatif.

  • Fungsi Nilai Sosial Dasar
Fungsi nilai sosial antara lain sebagai berikut.
  • Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan.
  • Sebagai petunjuk arah: cara berpikir, berperasaan, dan bertindak, serta panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang peni/aran masyarakat, penentu da/am memenuhi peran sosial, dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.
  • Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu. Nilai mendorong, menuntun, dan kadang-kadang Nilai dapat berperanan sebagai menekan para individu untuk berbuat dan kelompok bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan. Nilai menimbulkan perasaan bersalah dan menyiksa bagi pelanggarnya.
  • Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
  • Nilai dapat berfungsi sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.
  • Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dalam suatu kelompok.
  • Dapat mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku.
  • Sebagai penentu dalam memenuhi peran sosial manusia .
  • Sebagai alat solidaritas yang terdapat di kalangan anggota kelompok masyarakat.
  • Sebagai alat pengawasan atau dapat juga dikatakan pengontrol perilaku manusia.

  • Macam-Macam Nilai Sosial Dasar
Nilai sosial diklasifikasikan dalam berbagai macam antara lain sebagai berikut... 
1. Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
a. Nilai Material : Nilai material adalah nilai yang berguna bagi jasmani manusia atau benda nyata yang dimanfaatkan bagi kebutuhan fisik manusia. 
b. Nilai Vital  : Nilai vital adalah nilai yang berguna bagi untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dalam dalam hidupnya.  
c. Nilai Rohani : Nilai rohani adalah nilai yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual) manusia yang sifatnya universal. Nilai rohani dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut...
  • Nilai kebenaran dan nilai empiris, adalah nilai yang bersumber dari proses berpikir teratur yang menggunakan akal manusia (logika, rasio) dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah terjadi. 
  • Nilai keindahan, adalah nilai yang berhubungan dengan ekspresi perasaan atau isi jiwa seseorang mengenai keindahan. Nilai keindahan disebut juga dengan nilai estetika
  • Nilai moral, adalah segala sesuatu mengenai perilaku terpuji dan tercela atau nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan. Nilai moral disebut juga dengan nilai etika. 
  • Nilai religius, adalah nilai ketuhanan yang berisi keyakinan/kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
2. Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Clyde Klukholm 

a. Nilai hakikat hidup manusia : nilai hakikat hidup manusia terdiri atas :
  • masyarakat menganggap hidup itu buruk 
  • masyarakat menganggap hidup itu baik 
  • masyarakat menganggap hidup itu buruk, namun manusia wajib berikhtiar (berusaha) untuk hidup lebih baik

b. Nilai hakikat karya manusia : nilai hakikat karya manusia terdiri atas :
  • masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan untuk memungkinkannya hidup
  • masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan
  • masyarakat yang menganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya berikutnya

c. Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
  • masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu
  • masyarakat memandang penting masa sekarang
  • masyarakat yang memandang penting masa depan

d. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
  • masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat sehingga manusia hanya bisa pasrah
  • masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia
  • masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam

e. Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya 
  • masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya. Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior, atau atasan
  • masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup 
  • masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang lain. 
3. Macam-Macam Nilai Sosial Berdasarkan Ciri-Cirinya 
a. Nilai dominan : nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut...
  • Banyaknya orang yang menganut nilai berikut. Contohnya : sebagian besar masyarakat menghendaki perubahan ke arah perbaikan (reformasi) di segala bidang kehidupan, seperti bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial.
  • Berapa lama nilai itu dianut atau digunakan, contohnya. Contohnya : sejak dahulu hingga sekarang, tradisi sekaten di Surakarta dan Yogyakarta dalam kerangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW selain dilaksanakan di alun-alin keraton dan di samping masjid besar.
  • Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut. Contohnya : menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam. Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha untuk dapat melaksanakannya.
  • Prestise/kebanggan orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat. Contohnya : memiliki mobil atau barang lain yang bermerek terkenal dapat memberikan kebanggaan/prestise tersendiri.

b. Nilai yang mendarah daging (internalized value) : nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar. Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seorang masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia akan merasa malu bahkan dapat merasa bersalah. Contohnya : seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab ; prajurit yang tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam suatu pertempuran akan merasa gagal.

Sementara itu, menurut Walter G. Everett, nilai – nilai sosial yang ada di dalam masyarakat terbagi ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis – jenis nilai sosial menurut beliau adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai ekonomis (economic values),
Nilai ekonomis adalah nilai – nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nilai-nilai ini mencakup aktivitas jual beli dan juga mengikuti keadaan pasar.
2. Nilai-nilai rekreasi (recreation values),
Nilai rekreasi adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan permainan – permainan di kala waktu luang. Nilai ini dianggap bisa memberikan kesenangan atau kesegaran pada jasmani dan rohani manusia.
3. Nilai-nilai perserikatan (association values),
Nilai perserikatan yaitu nilai – nilai yang berhubungan dengan perserikatan manusia, seperti persahabatan, kehidupan keluarga, kehidupan internasional.
4. Nilai-nilai kejasmanian (bodily values),
Nilai – nilai kejasmanian yaitu nilai yang meliputi pengetahuan dan pencarian akan suatu kebenaran.

Sumber dan Referensi :