Selasa, 03 April 2018

WEB CONTENT


WEB CONTENT

Content dalam website adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung baik berupa gambar, tulisan, animasi, video, suara, tombol navigasi dan sebagainya. Jadi jika kita mengunjungi suatu website sebenarnya yang kita kunjungi adalah content. Pengaturan content ini dilakukan pada saat pemograman website (coding), entah itu jenis contentnya, warna, posisi dan sebagainya. Hal inilah yang mendasari perencanaan pembuatan website harus dilakukan sebaik mungkin, karena content-content yang akan ditampilkan pada website baik posisi maupun jenisnya akan ditentukan dari sini.

 Hasil gambar untuk web content

Walaupun Internet dimulai dengan sebuah proyek penelitian pemerintah AS pada akhir 1950-an, web dalam bentuk yang sekarang tidak muncul di Internet sampai setelah Tim Berners-Lee dan rekan-rekannya di laboratorium Eropa (CERN) mengusulkan konsep menghubungkan dokumen dengan hypertext. Tapi itu tidak sampai Mosaic, pendahulu dari Netscape Navigator yang terkenal, tampak bahwa internet menjadi lebih dari sebuah sistem yang melayani berkas. Penggunaan hypertext, hyperlink dan model berbasis halaman berbagi informasi, diperkenalkan dengan Musa dan kemudian Netscape, membantu untuk menentukan konten web, dan pembentukan website. Sebagian besar, hari ini kita kategorikan website sebagai jenis tertentu dari website sesuai dengan isi website berisi.

Model Generatif
      Pembelajaran generatif (PG) merupakan terjemahan dari Generative Learning (GL). Berdasarkan model transformasi pengetahuan menurut konstruktivis telah diajukan beberapa model pembelajaran lain. Salah satu model pembelajaran diusulkan oleh Osborne dan Wittrock pada tahun 1985 adalah model pembelajaran generatif karena didasarkan pada teori belajar generatif dimana pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.

   
Model generatif adalah sebuah model untuk menghasilkan data yang dapat diobservasi, biasanya diberikan beberapa parameter tersembunyi secara acak. Pemodelan ini memungkinkan untuk membuat objek yang sangat kompleks dari beberapa parameter input tingkat tinggi, seperti misalnya sebuah perpustakaan (library style).

GML (Generalized Markup Language) adalah implementasi konkret dari pendekatan generatif. Fitur utamanya adalah penuh dengan bahasa pemrograman yang fungsional, diantaranya untuk memformat teks dalam sebuah naskah atau dokumen yang disebut script.



Model Retorika
    Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).

  Dalam bukunya yang berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji mengenai ilmukomunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi  pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskanbahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar. Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif).

     Perlu diingat bahwa model komunikasi ini semakin lama semakin berkembang, tapi selau akan ada tiga aspek yang selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.


Model retorika adalah sebuah model untuk menghasilkan data yang tepat, pada waktu yang cepat, dan dengan cara yang lebih efektif. Model ini diterapkan pada retorica web. Retorica web adalah fitur yang signifikan dari WWW,  yaitu hiperlink yang bisa mengoperasikan secara semantik dan navigational. Tautan ini sangat berhubungan antara halaman web dan isi halaman web. Hiperlink juga merupakan jalan navigational, artinya memiliki pergerakan dari satu halaman ke halaman lainnya.

Web Annotation
    Anotasi merupakan suatu cara untuk menambahkan informasi (seperti catatan kecil, komentar dan lain-lain) mengenai ide-ide atau pendapat pada suatu halaman web tanpa mengubah halaman asli dari halaman tersebut itu. Anotasi dapat dikategorikan dalam Semantic Web karena catatan kecil atau komentar-komentar yang ditambahkan dapat dibagipakai / didistribusikan, sehingga informasinya (datanya) dapat ditemukan dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Agar data yang dapat terdistribusi di internet, maka format yang digunakan adalah RDF (Resource Description Framework), yang dapat menangani penggunaan metadata.

    Anotasi mengandung beberapa hal, antara lain file sumber, file anotasi itu sendiri, waktu pembuatan anotasi dan pembuatnya serta posisi yang menunjukkan dimana anotasi itu berada. Semua itu dicatat dalam sebuah file .rdf, sehingga format .rdf ini merupakan “jembatan penghubung” antara satu resource dengan resource lainnya. Dengan kata lain penggunaan RDF disini adalah menghubungkan konten dan datanya. Oleh karena itu, RDF juga mendukung panggunaan metadata atau data mengenai data.


   Konten anotasi sendiri berformat .xhtml yang disimpan terpisah dengan file sumbernya. Kedua file tersebut dihubungkan dengan file .rdf yang dapat tersimpan pada server baik secara lokal maupun tidak.

     Sebuah penjelasan web anotasi secara online terkait dengan sumber daya web, biasanya sebuah halaman web. Dengan sistem penjelasan Web, pengguna dapat menambah, mengubah atau menghapus informasi dari sumber daya Web tanpa memodifikasi sumber daya itu sendiri. Penjelasan dapat dianggap sebagai lapisan di atas sumber daya yang ada, dan ini lapisan penjelasan biasanya dilihat oleh pengguna lain yang berbagi sistem penjelasan yang sama. Dalam kasus tersebut, alat anotasi web adalah jenis perangkat lunak sosial. Untuk sistem anotasi teks berbasis Web, lihat teks penjelasan. Web penjelasan dapat digunakan untuk tujuan berikut:
  1. untuk menilai sumber daya Web, seperti dengan kegunaannya, user-keramahan,  kesesuaian untuk dilihat oleh anak di bawah umur.
  2. untuk meningkatkan atau menyesuaikan isinya dengan menambahkan / menghapus  materi, sesuatu seperti wiki.
  3. sebagai alat kolaboratif, misalnya untuk membahas isi dari suatu sumber daya  tertentu.
  4. sebagai media kritik seni atau sosial, dengan memungkinkan pengguna Web untuk menafsirkan, memperkaya atau memprotes institusi atau ide-ide yang muncul di Web.
  5. untuk mengukur hubungan antara fragmen transien informasi.

Sumber :
http://sikat-ku.blogspot.co.id/2013/06/web-content.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar