WEB CONTENT
Content dalam website adalah segala
sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung baik berupa gambar, tulisan,
animasi, video, suara, tombol navigasi dan sebagainya. Jadi jika kita mengunjungi
suatu website sebenarnya yang kita kunjungi adalah content. Pengaturan content
ini dilakukan pada saat pemograman website (coding), entah itu jenis
contentnya, warna, posisi dan sebagainya. Hal inilah yang mendasari perencanaan
pembuatan website harus dilakukan sebaik mungkin, karena content-content yang
akan ditampilkan pada website baik posisi maupun jenisnya akan ditentukan dari
sini.
Walaupun Internet
dimulai dengan sebuah proyek penelitian pemerintah AS pada akhir 1950-an, web
dalam bentuk yang sekarang tidak muncul di Internet sampai setelah Tim
Berners-Lee dan rekan-rekannya di laboratorium Eropa (CERN) mengusulkan konsep
menghubungkan dokumen dengan hypertext. Tapi itu tidak sampai Mosaic, pendahulu
dari Netscape Navigator yang terkenal, tampak bahwa internet menjadi lebih dari
sebuah sistem yang melayani berkas. Penggunaan hypertext, hyperlink dan model
berbasis halaman berbagi informasi, diperkenalkan dengan Musa dan kemudian
Netscape, membantu untuk menentukan konten web, dan pembentukan website.
Sebagian besar, hari ini kita kategorikan website sebagai jenis tertentu dari
website sesuai dengan isi website berisi.
Model Generatif
Pembelajaran generatif
(PG) merupakan terjemahan dari Generative Learning (GL). Berdasarkan model
transformasi pengetahuan menurut konstruktivis telah diajukan beberapa model
pembelajaran lain. Salah satu model pembelajaran diusulkan oleh Osborne dan
Wittrock pada tahun 1985 adalah model pembelajaran generatif karena didasarkan
pada teori belajar generatif dimana pembelajaran generatif merupakan suatu
model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif
pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa
sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam
menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil
menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan
dalam memori jangka panjang.
Model generatif adalah sebuah model untuk menghasilkan data yang dapat diobservasi, biasanya diberikan beberapa parameter tersembunyi secara acak. Pemodelan ini memungkinkan untuk membuat objek yang sangat kompleks dari beberapa parameter input tingkat tinggi, seperti misalnya sebuah perpustakaan (library style).
GML (Generalized Markup Language) adalah
implementasi konkret dari pendekatan generatif. Fitur utamanya adalah penuh
dengan bahasa pemrograman yang fungsional, diantaranya untuk memformat teks
dalam sebuah naskah atau dokumen yang disebut script.
Model Retorika
Model komunikasi yang digunakan
oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini
disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah
persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada
awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne
Rhetorike).
Dalam bukunya yang
berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji mengenai
ilmukomunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal.
Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga
menuliskanbahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama
komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar.
Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di
kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab
pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting
yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika
berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif).
Perlu diingat bahwa
model komunikasi ini semakin lama semakin berkembang, tapi selau akan ada tiga
aspek yang selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan
yang dikirimkan, dan penerima pesan.
Model retorika adalah sebuah model untuk menghasilkan
data yang tepat, pada waktu yang cepat, dan dengan cara yang lebih efektif.
Model ini diterapkan pada retorica web. Retorica web adalah fitur yang
signifikan dari WWW, yaitu hiperlink yang bisa mengoperasikan secara
semantik dan navigational. Tautan ini sangat berhubungan antara halaman web dan
isi halaman web. Hiperlink juga merupakan jalan navigational, artinya memiliki
pergerakan dari satu halaman ke halaman lainnya.
Web Annotation
Anotasi merupakan suatu cara untuk
menambahkan informasi (seperti catatan kecil, komentar dan lain-lain) mengenai
ide-ide atau pendapat pada suatu halaman web tanpa mengubah halaman asli dari
halaman tersebut itu. Anotasi dapat dikategorikan dalam Semantic Web karena
catatan kecil atau komentar-komentar yang ditambahkan dapat dibagipakai /
didistribusikan, sehingga informasinya (datanya) dapat ditemukan dan saling
berkaitan satu dengan yang lain. Agar data yang dapat terdistribusi di
internet, maka format yang digunakan adalah RDF (Resource Description
Framework), yang dapat menangani penggunaan metadata.
Anotasi mengandung beberapa hal, antara lain
file sumber, file anotasi itu sendiri, waktu pembuatan anotasi dan pembuatnya
serta posisi yang menunjukkan dimana anotasi itu berada. Semua itu dicatat
dalam sebuah file .rdf, sehingga format .rdf ini merupakan “jembatan
penghubung” antara satu resource dengan resource lainnya. Dengan kata lain
penggunaan RDF disini adalah menghubungkan konten dan datanya. Oleh karena itu,
RDF juga mendukung panggunaan metadata atau data mengenai data.
Konten anotasi sendiri berformat .xhtml yang
disimpan terpisah dengan file sumbernya. Kedua file tersebut dihubungkan dengan
file .rdf yang dapat tersimpan pada server baik secara lokal maupun tidak.
Sebuah penjelasan web
anotasi secara online terkait dengan sumber daya web, biasanya sebuah halaman
web. Dengan sistem penjelasan Web, pengguna dapat menambah, mengubah atau
menghapus informasi dari sumber daya Web tanpa memodifikasi sumber daya itu
sendiri. Penjelasan dapat dianggap sebagai lapisan di atas sumber daya yang
ada, dan ini lapisan penjelasan biasanya dilihat oleh pengguna lain yang
berbagi sistem penjelasan yang sama. Dalam kasus tersebut, alat anotasi web
adalah jenis perangkat lunak sosial. Untuk sistem anotasi teks berbasis Web,
lihat teks penjelasan. Web penjelasan dapat digunakan untuk tujuan berikut:
- untuk menilai sumber daya Web, seperti dengan kegunaannya, user-keramahan, kesesuaian untuk dilihat oleh anak di bawah umur.
- untuk meningkatkan atau menyesuaikan isinya dengan menambahkan / menghapus materi, sesuatu seperti wiki.
- sebagai alat kolaboratif, misalnya untuk membahas isi dari suatu sumber daya tertentu.
- sebagai media kritik seni atau sosial, dengan memungkinkan pengguna Web untuk menafsirkan, memperkaya atau memprotes institusi atau ide-ide yang muncul di Web.
- untuk mengukur hubungan antara fragmen transien informasi.
Sumber :
http://sikat-ku.blogspot.co.id/2013/06/web-content.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar