Sudah bukan jamannya
lagi berdebat mana yang lebih baik dalam bermain game, apakah
PC atau konsol. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
PC misalnya, memerlukan budget yang
tidak sedikit untuk dapat memainkan game masa kini dengan
pengaturan grafis yang maksimal. Selain itu, kamu juga perlu sadari kalau PC
memakan banyak sekali daya listrik. PC di rumah saya membutuhkan kurang lebih
550 watt pada full load.
Kelebihannya tentu ada. Salah
satu yang saya rasakan adalah selain bermain game, kamu juga bisa
menonton film, menjelajah internet, membuka Tech in Asia, dan mengerjakan pekerjaan
lainnya. Selain itu, dengan adanya mouse dan keyboard,
bermain game seperti FPS dan shooter lainnya
menjadi lebih mudah.
Kekurangan konsol sendiri menurut
saya adalah frame lock. Meskipun juga ada game yang
mampu berjalan pada 60 fps, misalnya The Last of Us Remastered. Kamu
juga harus mempertimbangkan kalau nanti ada generasi terbaru dari konsol tersebut,
kamu harus membelinya untuk tetap mengikuti perkembangan jaman. Kamu tidak bisa
melakukan upgrade pada kartu grafis saja.
Kelebihan konsol? Kamu dapat
memainkan seluruh game dengan lancar, tidak perlu memusingkan
komponen di dalamnya. Dengan budget yang sama, bermain di PC
sepertinya tidak selancar PS4 di resolusi full HD (dengan budget yang
sama untuk membeli PS4 lho). Selain itu, gameeksklusif
juga masih menjadi kekuatan terbesar konsol. Dimana kamu bisa memainkan Hyrule
Warriors? Hanya di Wii U!
Tentu selain yang saya sebutkan
tadi, kamu masih bisa menyebutkan lebih banyak lagi kelebihan dan kekurangan
dari PC dan konsol. Hal yang menjadi pertanyaan adalah, mana yang lebih cocok
bagi kamu?
Situasi pertama, kamu memiliki budget Rp5
juta yang terbatas untuk membeli perangkat game
Apalagi USD makin naik ya
Kalau kamu tidak memiliki budget yang
besar, rasanya kamu harus meninggalkan impian untuk membeli PC. Dari pengalaman
saya, budget yang kamu perlukan untuk mendapatkan sebuah gaming PC
idaman adalah minimal Rp10 juta.
Kalau kamu masih bersikeras
membeli PC dengan Rp5 juta, saya takut kamu tidak dapat merasakan sensasi
bermain game sepuas dengan konsol yang kamu beli seharga Rp5
juta itu.
Kesimpulan: konsol
Situasi kedua, kamu memiliki televisi yang besar, sofa
yang nyaman, dan suka mengangkat kaki saat bermain
Pasti nyaman sekali kalau seperti ini ruangannya
Keluarga kamu tiba-tiba
membelikan kamu televisi yang sangat besar, ukuran 50 inci misalnya. Selain
itu, tetangga kamu yang akan pindah rumah juga menghibahkan sofa nyaman
miliknya kepada kamu. Beruntung sekali ya kamu!
Kalau kamu menikmati
bermain game sambil mengangkat satu kaki kamu di depan
televisi yang besar, belilah konsol. Saya sendiri sempat terpikir untuk membeli
konsol karena inilah situasi yang saya hadapi.
Begitu nyaman bermain konsol di
atas sofa empuk. Bahkan, kamu dapat bermain sambil tiduran layaknya pengalaman
bermain PSX waktu SD sepulang sekolah.
Kesimpulan: konsol
Situasi ketiga, kamu membutuhkan PC mumpuni untuk
bekerja, dan kamu juga seorang gamer
Bekerja sambil bermain
Apabila kamu memiliki pekerjaan
sebagai seorang desainer, video editor, jurnalis, founder
startup, atau pekerjaan apa pun yang memerlukan kamu untuk setiap waktu di
depan komputer, belilah gaming PC. Alasannya? Sambil menyelam
minum air.
Kamu tentu membutuhkan PC yang
mumpuni untuk dapat multitasking dan rendering (bagi
desainer grafis). Oleh karena itu, kamu memutuskan untuk membeli
sebuah PC dengan processor yang handal dan RAM yang besar.
Tapi hey, mengapa kamu tidak menyertakan juga kartu grafis untuk
mengakomodasi hasrat kamu bermain game di sela-sela kesibukan?
Kesimpulan: PC
Situasi keempat, kamu terlanjur memiliki PC yang
“cukup” di rumah, kamu sabar, dan rajin menabung
Tapi tidak yang sejadul ini juga ya
Kamu melihat komputer peninggalan
kakak, orang tua, atau tetangga di rumah kamu yang sudah tidak dipakai selama
satu tahun. Urungkan niat kamu untuk membeli konsol. Lebih hemat apabila kamu
melakukan sedikit perubahan pada PC itu.
Hal yang tinggal kamu lakukan
adalah melakukan upgrade pada komponen yang menurut kamu sudah
ketinggalan jaman. Cobalah cek komponen yang terpasang pada PC tersebut
dengan software CPU-Z. Kemudian cek spesifikasi rekomendasi kartu
grafis sebuah game yang ingin kamu mainkan. Kalau
kartu grafis pada PC itu kelasnya di bawah spesifikasi rekomendasi, ada baiknya
kamu menggantinya.
Lalu bagaimana dengan processor? Tenang,
kamu dapat mengganti processor kamu belakangan. Menabunglah
sedikit demi sedikit untuk membeli processor dan motherboard yang
cukup mumpuni, misalnya i5-4690 atau Vishera FX-8350. Sambil menunggu
teknologi processor yang lebih canggih berikutnya :)
Kesimpulan: PC
Situasi kelima, kamu suka pindah tempat tinggal, atau
suka bepergian untuk waktu yang lama
Cukup membawa dua barang ini kamu sudah bisa bermain
game di mana saja
Kamu tidak bisa hidup tanpa
bermain game. Kamu memiliki pekerjaan yang mengharuskan kamu untuk
pergi ke suatu kota dalam waktu yang lama, lalu pindah ke kota lain dalam waktu
yang lama. Atau, kamu mungkin memiliki sifat yang nomaden, suka
berpindah-pindah tempat tinggal biar keren.
Konsol adalah pilihan yang tepat
bagi kamu. Alasannya, kamu dapat membawa perangkat konsol kamu selama bepergian
jauh lebih mudah ketimbang satu perangkat gaming PC. Kamu
tinggal meletakkannya di samping televisi hotel (atau dimanapun kamu tinggal),
kemudian colok kabel yang perlu kamu colok. Voila! Kamu dapat
memenuhi kebutuhan primer kamu!
Kesimpulan: konsol
Situasi keenam, kamu ingin melihat indahnya dunia
Skyrim, dan dunia-dunia fiktif lainnya dengan maksimal
Dahsyat bukan?
Kalau kamu memiliki mata yang
“mahal”, dan ingin benar-benar hanyut dalam dunia fantasi seperti Skyrim atau
ingar-bingar kota Los Santos, PC adalah pilihan yang tepat bagi kamu.
Perlu diingat, kamu membutuhkan budget yang
tidak sedikit untuk dapat memanjakan mata kamu ini. Namun menurut saya, semua
akan terbayar kok! Apalagi, dengan komunitas modders Skyrim
yang selalu aktif memberikan mod pembaruan grafis, kamu tidak
akan menyadari bahwa Skyrim adalah game yang dirilis pada
tahun 2011.
Kesimpulan: PC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar