Jumat, 22 Desember 2017

Sejarah perkembangan industri game di indonesia

Sejarah perkembangan industri game di indonesia

Game merupakan sesuatu yang cukup akrab di telinga masyarakat segala kalangan dan usia. Biasanya game dimainkan pada sebuah gadget atau seperangkat alat tertentu, baik secara offline maupun online alias terkoneksi Internet.

Seiring perubahan zaman dan teknologi, perkembangan industri game di dunia ternyata menciptakan potensi bisnis dengan nilai yang cukup luar biasa, termasuk di Indonesia.

Perkembangan industri game di Indonesia bisa berawal pada tahun 90an. Waktu itu sudah mulai kelihatan ramainya game konsol seperti Nintendo, Playstation, dll. Zaman itu pelaku industri game di Indonesia kebanyakan hanya sebagai distributor, karena masih era game konsol,
belum ada developer atau pengembang game lokal di Indonesia.

Setelah era game konsol, masuklah era game online, sekitar awal 2000-an. Di sini juga mulai bermunculan namanya publisher, yakni perusahaan atau individu yang memiliki hak ekslusif untuk menerbitkan atau memasarkan setiap judul game. Salah satu game online yang cukup menyita perhatian pecinta game adalah Ragnarok Online. Developer alias pembuat game ini adalah Gravity Corporation, perusahaan game yang bermarkas di Korea Selatan, tetapi penerbit alias publishernya PT Lyto Datarindo Fortuna (Indonesia).

INDUSTRI GAME DI Indonesia mulai berkembang semenjak banyak game-game legal dari luar yang masuk ke Indonesia. Namun karena mahalnya biaya untuk membuat copyright dan membuat alur cerita game maka developer asal Indonsia mengalami kesulitan. Waktu itu  untuk mengembangkan satu judul game saja, bisa menelan dana sebesar Rp10 miliar hingga Rp20 miliar. Sekarang anggarannya bisa Rp50 miliar – Rp100 miliar untuk membuat game dengan jalan cerita panjang dan grafis yang bagus. Ini hanya pengembangan saja, belum biaya marketing dan lain-lain.

tak perlu menunggu waktu lama sekitar tahun 2002/2003 muncul developer local yaitu Matahari Studios. Perusahaan yang dibuat oleh investor asing di Indonesia yang pekerja lokal untuk menggarap atau menerima order pembuatan game luar negeri.

Di era ini mulailah bermunculan talenta-talenta, yang awalnya tertarik pada dunia informasi teknologi, mulai turut beralih menggeluti dunia animasi maupun game. Akhirnya, 2005-2006 mulai bemunculan developer-developer lokal yang handal, meskipun target usahanya masih menerima orderan game dari luar.

Namun, seiring berkembangnya waktu, teknologi, dan peluang, maka mulai bermunculan pula developer game dengan copyright mereka sendiri, hingga sekarang. Sejumlah perusahaan game di Indonesia yang hasil karyanya cukup dikenal antara lain, Agate Studio, Altermyth Studio, Toge Production, Tinker Game, Touch Ten Game, dan lain-lain.

Beberapa game Indonesia yang cukup diakui keberadaannya antara lain seperti Infectonator buatan Toge Production, Ramen Chain buatan Touchten Game, dll.
tak akan lama lagi para developer game dari Indonesia pasti bisa bersaing dengan developer yang berasal dari luar negeri. Mengingat perkembangan gadget yang cukup cepat tidak ada yang tidak mungkin.

Potensi industri game di Indonesia sangat besar, baik dari sisi talenta atau dari marketnya. Sejak awal tahun 2000-an, begitu banyak developer game luar negeri seperti dari China, Korea, AS, Eropa, dll yang masuk ke Indonesia, sampai-sampai pada waktu itu menimbulkan booming game. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan game developer luar seperti Gameloft yang membuka cabang di Indonesia dan publisher game besar seperti SquareEnix yang sudah merilis game Final Fantasydalam bahasa Indonesia. 

Jika dilihat dari sisi internal, jumah developer lokal juga meningkat cukup pesat dalam dua tahun terakhir, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogyakarta, dan kota-kota lainnya. Institusi pendidikan pun sudah mulai banyak yang membuat spesialisasi jurusan IT dengan bidang Game Development. Salah satu yang membanggakan pecinta game tanah air adalah dengan keluarnya game online pertama di Indonesia bergenre MMORPG, dengan nama Nusantara Online (Nusol).

Dari sisi market, potensi terbesar Indonesia bisa dibilang ada pada jumlah pengguna sosial media seperti facebook dan pengguna mobile phone yang sangat tinggi. Bisa dibilang dua market itu potensinya cukup besar untuk dimonetize. Jadi, jika anda tertarik untuk terjun ke bisnis industri game, langkah paling mudah adalah dengan menjual game anda ke appstore atau marketplace seperti iTunes Appstore, Nokia Store, atauAndroid Marketplace.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan sebuah game, mulai dari visualisasi, karakter, alur cerita, sampai judul game sendiri. Yang terpenting selama dalam proses desain, kita harus selalu mengingat target pemain dari game kita, agar jangan sampai terlalu condong ke salah satu kelompok pemain tertentu (karena tergetnya untuk semua pihak). Jika tidak, maka peminat game anda akan sedikit karena terbatas.

Soal keuntungan/revenue yang dihasilkan dari penjualan mobile game biasanya tidak cepat, alias ROI (Return of Investment) nya cukup lama. Ada dua model yang bisa dilakukan dalam menjual game : 
1. Menjual game berbayar atau dengan kata lain mendapat uang dari tiap pembelian game anda.2. Merilis game gratis tapi dengan menggunakan jasa perusahaan mobile game advertising, jadi anda bisa mendapat uang dari pemasangan iklan di game anda.

Sejauh ini belum ada survei yang meneliti tentang genre game yang paling populer di indonesia, tapi secara umum ada beberapa genre game yang populer di Indonesia, diantaranya :

1. FPS (First Person Shooter), misalnya Counter Strike dan Point Blank. Counter Strike adalah salah satu game yang paling banyak dimainkan saat trend game center baru muncul sekitar tahun 2000-an. Sekarang, Counter Strike (CS) malah telah meluncurkan versi onlinenya (CS Online) pada tahun 2011 lalu.

2. RPG (Role Playing Game). Genre ini cukup populer di kalangan game Indonesia, mulai dari game RPG klasik seperti Final Fantasy sampai MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) seperti game Ragnarok Online, RF Online(game keluaran 2000-an) sampai game MMORRG keluaran terbaru (2008 keatas), seperti Perfect World, Lineage II, Rohan, Atlantica, 3 Kingdoms, dan sebagainya.

3. RTS (Real Time Strategy), contohnya Warcraft atau DotA (Defense of the Ancient). Jenis game ini tidak hanya nge-top di dunia, tetapi juga sangat populer di Indonesia, dengan banyaknya komunitas dan kompetisi jenis dalam game tersebut.

Ada beberapa faktor dari sebuah game yang disukai oleh orang Indonesia :

1. Free-to-play. Sebagian besar gamer di Indonesia lebih menyukai model F2P seperti ini dibandingkan model subscription seperti WoW.

2. Komunitas yang aktif. Gamer di Indonesia lebih menyukai game yang komunitasnya aktif, jadi mereka bisa berinteraksi dengan gamer lain dan bersaing di dalam game.

3. Kompetisi. Gamer Indonesia senang bersaing, dan menyenangi game yang bisa memfasilitasi mereka bersaing dengan teman-temannya, walaupun tidak harus dalam bentuk kompetisi formal. 

Sumber : http://estudy2016.blogspot.co.id/2016/04/sejarah-perkembangan-industri-game-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar